Bagaimana menangani ponsel di sekolah
Seorang siswa di ponsel adalah gangguan terbesar di kelas. Guru menghadapi tantangan sehari-hari dari ponsel di sekolah. Guru ingin siswa dapat menggunakan ponsel mereka secara mandiri. Siswa dan guru sama-sama dapat terpengaruh oleh gangguan yang disebabkan oleh smartphone. Beberapa dari mereka mungkin berurusan dengan telepon ketika mereka perlu menyewa layanan penulisan tesis master. Ada perebutan kekuasaan yang bisa terjadi, dan itu membuang-buang waktu kelas yang berharga. Guru membutuhkan strategi yang konkret dan mudah diterapkan untuk menghadapi smartphone di ruang kelas.
PROS
Sekolah mengizinkan siswa menggunakan ponsel mereka untuk melindungi diri mereka sendiri. Ini tidak mungkin berubah selama penembakan di sekolah terus menjadi kejadian biasa. Ponsel dapat menjadi alat yang berguna di dalam kelas serta untuk situasi darurat. Seorang siswa dapat langsung menemukan definisi atau arti dari sebuah kata atau konsep yang mereka tidak mengerti dengan menggunakan telepon mereka. Ponsel ini juga dapat digunakan untuk memeriksa ejaan dan tata bahasa. Telepon memungkinkan siswa untuk berkomunikasi satu sama lain dan ahli di bidangnya. Namun, masih harus ditentukan apakah manfaat menggunakan ponsel di sekolah lebih besar daripada gangguan yang mereka buat.
KONTRA
Guru akan memberi tahu Anda bahwa penggunaan ponsel dapat berdampak negatif terhadap pembelajaran di kelas. Penelitian mendukung hal ini. Common Sense Media, sebuah organisasi nirlaba yang mempromosikan teknologi aman untuk anak-anak, menyatakan bahwa 50 persen remaja merasa 'kecanduan' pada perangkat seluler mereka. Menurut laporan tersebut, 78% remaja memeriksa ponsel mereka setidaknya sekali sehari dan 72% merasa perlu untuk segera menanggapi pesan, teks, dan notifikasi lainnya. Multitasking, seperti beralih antar layar atau orang, juga dapat menghambat kemampuan anak untuk belajar dan bekerja dengan baik.
Smartphone memberikan gangguan yang sangat sensitif bagi siswa. Rekan saya melihat seorang siswa menonton Grey's Anatomy di kelas. Siswa juga dikenal mengirim pesan teks dan tweet saat mereka harus bekerja. Jeffrey Kuznekoff melakukan penelitian tentang penggunaan telepon mahasiswa dan menemukan bahwa mereka merugikan diri mereka sendiri jika mereka menggunakan perangkat seluler mereka di kelas, tetapi tidak terlibat dalam percakapan. Saraswathi bellur, seorang peneliti Universitas Connecticut, menemukan bahwa multitasking di kelas cenderung menghambat kinerja akademik.
Solusi
Rekan-rekan saya sebagai guru dan administrator setuju bahwa siswa harus belajar mengelola ponsel mereka sendiri di kelas. Siswa saya dapat menggunakan sedikit bantuan dengan ini. Di kelas saya, saya membuat sistem penyimpanan telepon tahun ini. Ketika siswa memasuki kelas saya, mereka diminta untuk memasukkan ponsel mereka ke dalam tas dengan nama mereka di atasnya. Ini dijadikan kebijakan kelas resmi dan saya mendiskusikan alasan saya dengan siswa.
Baik siswa maupun orang tua harus menyepakati kebijakan tersebut. Ruang kelas saya diubah oleh kemampuan untuk menyimpan telepon. Murid-murid saya tidak ragu-ragu untuk melakukannya dan tampaknya menikmati berada jauh dari ponsel mereka. Mereka menyadari bahwa mereka dapat mengikuti seluruh kelas tanpa ponsel mereka dan dunia tidak akan berakhir.
Jesper Aagaard, seorang peneliti, menyarankan bahwa siswa harus berusaha untuk memblokir kebiasaan ponsel mereka. Ini akan memungkinkan mereka untuk lebih perhatian di kelas dan di luar sekolah. Saran ini dapat dibagikan kepada siswa untuk membantu mereka melihat masalah dan membuat perubahan. Murid-murid saya lebih terbuka dengan gagasan menyimpan ponsel mereka di kelas ketika saya berbagi penelitian tentang efek negatif ponsel di sekolah dengan mereka.
Siswa akan terus menggunakan ponsel di sekolah. Bukan tidak mungkin tren ini akan berakhir. Oleh karena itu, penting untuk dapat mengelolanya secara efektif. Melalui pengalaman ini, saya menjadi lebih sadar akan kecanduan saya sendiri terhadap ponsel. Bersama dengan murid-murid saya, kami mencoba menjalani kehidupan yang lebih memuaskan tanpa ponsel kami.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Apa saja strategi efektif untuk mencegah penggunaan ponsel selama jam pelajaran?
Beberapa strategi efektif untuk mencegah penggunaan ponsel selama jam pelajaran mungkin termasuk memberikan perjanjian ponsel, membuat siswa tetap terlibat, menggunakan teknologi sebagai pengganti, dan aktif di kelas.
2. Bagaimana sekolah dapat menegakkan kebijakan ponsel tanpa mengganggu lingkungan belajar?
Sekolah dapat menegakkan kebijakan ponsel secara efektif dengan menerapkan pedoman yang jelas yang dikomunikasikan kepada siswa dan orang tua. Mereka dapat menyediakan area khusus untuk penggunaan telepon saat istirahat, menerapkan sistem pemantauan, dan mendorong alternatif pendidikan.
3. Apa saja potensi dampak negatif penggunaan ponsel pada jam sekolah?
Potensi dampak negatif dari penggunaan ponsel selama jam sekolah antara lain gangguan, berkurangnya fokus belajar, berkurangnya interaksi sosial, cyberbullying, kecurangan akademik, dan efek negatif pada kesehatan mental. Ini juga dapat berkontribusi pada kurangnya aktivitas fisik dan kurang tidur.
4. Bagaimana keterlibatan orang tua dalam membantu mengurangi penggunaan ponsel di sekolah?
Orang tua dapat dilibatkan dalam mengurangi penggunaan ponsel di sekolah dengan mendukung dan memperkuat kebijakan sekolah, mendiskusikan pentingnya penggunaan ponsel secara terbatas dengan anak-anak mereka, menetapkan batasan di rumah, dan mendorong kegiatan alternatif seperti membaca atau melakukan hobi.
5. Apakah ada manfaat dengan membatasi penggunaan ponsel selama jam sekolah?
Mengizinkan penggunaan ponsel secara terbatas selama jam sekolah dapat memiliki manfaat tertentu. Ini dapat memungkinkan komunikasi cepat antara orang tua dan siswa, memfasilitasi akses ke sumber daya dan aplikasi pendidikan, mempromosikan literasi digital, dan mempersiapkan siswa untuk penggunaan teknologi yang bertanggung jawab di dunia modern.